Rabu, 24 April 2013

MODEL PENELITIAN SEJARAH




BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Penulisan
Setiap orang di dunia ini pasti memiliki sejarah atau history selama hidupnya.
Sejarah menurut istilah ialah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.[1]
Sejarah  biasanya dijadikan sebagai pelajaran bagi seseorang agar hidupnya menjadi lebih baik di masa depan. Begitu pula dengan islam, islam memiliki sejarah yang sangat menarik. Sehingga banyak para peneliti baik dari peneliti muslim maupun non muslim yang menaruh perhatian serta melakukan penelitian pada sejaran islam tersebut.
Penelitian mengenai sejarah Islam ini dilakukan kemungkinan karena beberapa alasan antara lain bagi peneliti Islam mengambil pelajaran-palajaran dari  masa lalu, meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan karena umat Islam pun pernah mengalami masa-masa kejayaan dalam berbagai bidang sehingga terpacu dirinya untuk memperbaiki keadaan sehingga kejayaan tersebut dapat terulang kembali. Sedangkan bagi peneliti non muslim selain mempelajari sejarah Islam untuk pengetahuan, penelitian tersebut pun ditujukan untuk mencari kelemahan dan kesalahan dari Islam.
Oleh karena itulah penulis menulis makalah dengan memilih judul model penelitian sejarah ini.
B.  Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi salah satu tugas  mata kuliah metodologi studi Islam dan juga untuk memnanbah wawasan bagi penulis.
C.  Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis merumuskan beberapa permasalahan antara lain sebagai berikut:
1.       Apa penegrtian dari sejarah dan sejarah Islam?
2.       Bagaimana ruang lingkup dari sejarah Islam?
3.       Apa model penelitian sejarah Islam yang dapat digunakan?

BAB II
MODEL PENELITIAN SEJARAH

A.  Pengertian Sejarah dan Sejarah Islam
Sejarah atau pun sejarah Islam kata ini sudah mulai diperkenalkan bahkan dari tingkat SD atau MI sebagai salah satu bidang studi. Dan berikut ini beberapa pengertian sejarah dan sejarah islam  yang penulis temukan antara lain sebagai berikut:
·           Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Purwadarminta mengatakan bahwa sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada massa yang lampau atau peristiwa penting yang benar-benar terjadi.[2]
·           Sejarah menurut istilah ialah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. Sedangkan menurut bahasa sejarah berarti riwayat atau kisah, alam bahasa arab sejarah disebut dengan tarikh yang mengandung arti ketentuan masa atau waktu.[3]
·           Secara etimologis, sejarah memiliki banyak arti. Sejarah bias berarti cerita, suatu rekonstruksi atau juga kumpulan gejala empiris masa lampau. Secara umum, sejarah mempunyai dua pengertian, yaitu sejarah dalam arti subjektif dan sejarah dalam arti objektif. Dan menurut materinya sejarah dapat dibedakan atas (a) Daerah (Asia, Eropa, Amerika, Asia tenggara, dan sebagainya); (b) Zaman (misalnya zaman kuno atau zaman modern); (c) Tematis (ada sejarah sosial, politik,sejarah kota, agama, seni, dan lain-lain).[4]
Melihat uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sejarah Islam ialah berbagai peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi  dan berkaitan dengan pertumbuhan dan juga perkembangan agama Islam dalam berbagai aspek.
B.  Ruang Lingkup Sejarah Islam
Ruang lingkup sejarah Islam dapat dilihat dari segi periodesasinya dan juga dari segi isinya, melalui segi-segi tersebut pun dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian.
Ruang lingkup sejarah Islam dilihat dari segi periodesasinya dapat dibagi menjadi 3 periode yaitu periode kelasik, periode pertengahan dan periode modern.
Periode kelasik yang berlangsung sejak tahun 650-1250 Masehi ini dapat dibagi lagi menjadi masa kemajuan Islam I yaitu sejak tahun 650-1000 masehi dan masa disintegasi yaitu pada tahun 1000-1250 Masehi. Pada masa kemajuan Islam I tersebut tercatat sejarah perjuangan Nabi Muhammad Saw. Dari tahun 570-632 M, Khulafaur Rasydin dari tahun 632-661 M, Bani Umayyah dari tahun 661-750 M dan Bani Abbas dari tahun 750-1250 M. Periode pertengahan yang berlangsung dari tahun 1250-1800 M, dapat dibagi kedalam dua masa yaitu masa kemunduran I dan masa tiga kerajaan besar. Masa kemunduran I berlangsung sejak tahun 1250 – 1500 M. sedangkan masa tiga kerajaan besar yang berlangsung dari tahun 1500-1800 M dapat dibagi menjadi fase kemajuan (1500-1700 M) dan juga fase kemunduran II (1700-1800 M). Adapun periode modern  yang berlangsung dari tahun 1800 M sampai dengan saat ini. [5]

Dilihat dari segi isinya sejarah dapat di bagi kedalam:
1.      sejarah mengenai kemajuan dan kemundurannya dalam berbagai bidang  seperti bidang politik, pemerintahan, ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dengan berbagai aliran dan paham yang ada didalamnya,dan lain sebagainya;
2.      sejarah mengenai penyebarannya keberbagai belahan dunia
3.      sejarah mengenai para tokoh-tokoh pengembangannya.[6]

Mengetahui ruang lingkup dari sejarah Islam memang merupakan suatu yang diperlukan, karena dengan mengetahui ruang lingkup sejarah Islam tersebut akan mempermudah kita dalam menetukan posisi penelitian atau studi mana yang kita tekuni.
C.  Model Penelitian Sejarah
Sejarah merupakan suatu hal yang penting  bagi setiap orang, karena dengan mempelajari sejarah itulah orang-orang dapat mempelajari beberapa hal agar kesalahan yang dahulu tidak terulang kembali dan yang lainnya.
Oleh karena itu, penelitian mengenai sejarah merupakan sesuatu hal yang penting. Dalam penelitian sejarah para peneliti banyak menggunakan cara-cara atau yang biasa disebut dengan model-model penelitian. Adapun model-model yang biasanya dipergunakan antara lain:
1.    Model Penelitian Sejarah Ditinjau Dari Periodesasinya dan Para Tokohnya
Sejarah merupakan suatu hal yang sangat luas, maka model penelitiannya pun beragam. Salah satunya ialah model penelitian yang ditinnjau dari peridesasinya (waktu) dan juga para tokohnya.
Sejarah Islam, seperti yang telah dituliskan sebelumnya bahwa sejarah Islam ruang lingkupnya salah satunya dapat dilihat dari segi periodesasinya (waktunya). Yang mana periodesasi dari sejarah Islam dapat dibagi kedalam tiga periode yaitu periode klasik, periode pertengahan dan juga periode modern. Ketiga periode itu pun memiliki fase-fase masing-masing di dalamnya.
2.    Model Penelitian Sejarah Ditinjau Dari Kawasannya
Penelitian sejarah dengan menggunakan model penelitian sejarah ditinjau dari kawasannya dapat dilakukan dengan melihat kawasan dimana peristiwa itu terjadi. Ada beberapa peneliti sejarah Islam yang menggunakan model penelitian bedasarkan kawasannya ini, antara lain yaitu:
·      John L.Esposito, mengedit buku Islam in Asia, Religion, Politics, and Sosciety. Didalam buku tersebut dikemukakan perkembangan Islam diasia pada umumnya, perkembangan Islam di Iran, Palestina, Afganistan, Filifina, Asia Tengah (Soviet), Cina, India, Malaysia dan Indonesia.
·      David D. Newsom, dalam tulisannya berjudul Islam in Asia Ally or Adversary, menyatakan bahwa Islam sebagaimana yang dipahami oleh sejumlah orang Amerika sebagai agama dunia Arab, ternyata tidak benar. Karena sebagian besar pemeluk Islam sebagaimana dijumpai pada masa lalu tinggal di Asia.
·      Arthur Goldschmidt, Jr, sebagaimana terlihat dalam bukunya berjudul A Concise History of The Middle East. Melalui bukunya itu ia telah berhasil mendeskripsikan secara komprehensif berbagai peristiwa yang terjadi di Timur Tengah sepanjang berkaitan dengan Islam, mulai sejak kedatangan Islam di daerah tersebut sampai dengan perkembangan yang terakhir.[7]
Dari uraian diatas, nampak bahwa para peneliti melakukan penelitian sejarah Islam yang ditinjau dari segi kawasannya.
Selain para peneliti yang telah disebutkan diatas, peneliti lain yang melakukan penelitian dengan model penelitian sejarah islam yang ditinjau dari segi kawasan ialah Azyumardi Azra. Dalam bukunya yang berjudul Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII, beliau berfokus terhadap kajian mengenai interaksi sejarah antara ulama Timur Tengah dan Ulama di kepulauan Nusantarayang terjadi pada abad XVII dan XVIII M.
Azyumardi Azra mengatakan bahwa sumber dinamika Islam abad XVII dan XVIII M adalah jaringan ulama yang terutama berpusat di Mekah dan Madinah. Dalam buknya tersebutlah peneliti mengematakan bahwa pengkajian ini berupaya untuk menjawab bebrapa permasalahan antara lain:
·         Bagaimana jaringan keilmuan terbentuk, sifat dan karakteristiknya serta ajaran yang berkembang dalam jaringan ulama di Timur Tengah dengan ulama atau muslim Nusantara.
·         Apa peran Ulama Nusantara Melayu Indonesia dalam penyaluran keilmuan pada jaringan ulama ke Nusantara.
·         Apa dampak jaringan ualma tersebut terhadap perkembangan islam di Nusantara.
Berdasarkan informasi tersebut penelitian sejarah yang dilakukan oleh Azyumardi Azra ialah termasuk model studi yang ditinjau berdasarkan kawasannya dengan mengambil masalah pokoknya pada jaringan ulama antara Timur Tengah dengan Melayu Nusantara dalam kurun waktu abad ke 17 dan ke 18.


























BAB III
PENUTUPAN

A.  Kesimpulan
Dari uraian diatas, penulis memiliki beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1.      Sejarah Islam ialah berbagai peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi  dan berkaitan dengan pertumbuhan dan juga perkembangan agama Islam dalam berbagai aspek.
2.      Ruang lingkup dari sejarah islam dapat dilihat dari beberapa segi antara lain ialah dari sedi periodesasinya (terdiri dari 3 periode yaitu kelasik, pertengahan dan modern) dan juga dari segi isinya (terbagi menjadi sejarah mengenai kemajuan dan kemundurannya dalam berbagai bidang  seperti bidang politik, pemerintahan, ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dengan berbagai aliran dan paham yang ada didalamnya,dan lain sebagainya; sejarah mengenai penyebarannya keberbagai belahan dunia: sejarah mengenai para tokoh-tokoh pengembangannya).
3.      Model penelitian sejarah dapat dilakukan dengan menggunakan model penelitian yang meninjau beberapa aspek dalam sejarah antara lain model sejarah yang ditinjau dari periodesasinya serta tokoh-tokohnya dan juga ditinjau dari kawasannya.
B.  Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan antara lain ialah dalam melakukan suatu penelitian hendaknya memilih model penelitian yang sesuai dengan apa yang hendak diteliti, agar penelitian tersebut dapat dilakukan dengan maksimal dan hasilnya pun memuaskan.



[1] Komeda45.blogspot.com/2012/04/pengantar-sejarah-kebudayaan-islam.html/
[2] W.J.S. Puewadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1991),  cet XII, hlm.887.
[3] Komeda45.blogspot.com/2012/04/pengantar-sejarah-kebudayaan-islam.html/
[4] Supiana, METODOLOGI STUDI ISLAM, (Jakarta pusat: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia,2012), cet II Seri Modul dual Mode system, hlm.90
[5] Abuddin Nata,Metodologi Studi Islam, (Jakarta Utara: PT RAJAGRAFINDO PERSADA,2011), cet. XVIII, hlm.363-364
[6]Isnaarwani.blogspot.com/2009/07/penelitian-sejarah-islam.html/
[7] Ibid., hlm 365-366


1 komentar: