BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi sesorang, dalam belajar tersebut akan ada sesuatu yang dievaluasi
yang disebut dengan proses belajar dan juga ada hasil belajar. Hasil belajar
dan proses belajar tidak hanya dapat dievaluasi dengan menggunakan test, baik
melalui bentuk test uraian maupun test objektif, tetapi juga dapat dievaluasi
dengan alat non test atau bukan test. Evaluasi nontes sendiri dapat dilakukan
salah satunya dengan menggunakan angket.
Menurut Suharsimi
Arikunto, Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang
lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.[1]
Dari respon orang lain yang diberi angket
tersebutlah kita akan mengetahui hasil penelitian yang kita lakukan, salah
satunya yaitu mengetahui hasil evaluasi proses dan hasil belajar.
B.
Rumusan Masalah
Dalam maklah ini penulis merumuskan beberapa permaslahan antara
lain sebagai berikut:
1.
Apa
penegrtian dari angket atau kuesioner?
2.
Apa
saja jenis-jenis kuesioner?
3.
Bagaimana
penyusunan angket atau kuesioner?
4.
Bagaimana
kelebihan dan kekurangan dari teknik evaluasi non test dengan menggunakan
angket?
BAB
II
PENGEMBANGAN TEKNIK
EVALUASI NON TEST DENGAN MENGGUNAKAN ANGKET
A. Pengertian
Angket Menurut Para Ahli
Kata angket biasanya kita denger pada saat melakukan penelitian.
Anket sendiri sebenarnya merupakan salah satu alat dari teknik evaluasi non
test. Teknik evaluasi non test sendiri biasanya digunakan
untuk mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan bidang afektif atau
psikomotorik.
Angket atau kuesioner memiliki kesamaan dengan wawancara hanya
saja dalam implementasinya berbeda, angket dilakukan dengan cara tertulis
sedangkan wawancara dilakukan secara lisan.
Berikut ini beberapa pengertian dari para ahli yang dapat penulis
kumpulkan antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Nazir, Quesioner atau Angket adalah
sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian,
dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam
menguji hipotesis. Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan
lengkap.[2]
2. Menurut Suharsimi Arikunto, Kuesioner/angket adalah daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon
sesuai dengan permintaan pengguna.[3]
Dari pendapat para ahli yang penulis
dapatkan, maka penulis menyimpulkan bahwa angket ialah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada responden yang bertujuan untuk mengumpulkan infoirmasi yang
dibutuhkan oleh pengguna.
B.
Macam-Macam Angket
Seperi
yang telah kita ketahui bahwa angket merupakan salah satu dari alat evaluasi
non test. Angket sendiri dapat di klasifikasikan kedalam beberapa jenis, antara
lain:
G Dilihat dari sisi
orang yang menjawab angket terbagi menjadi:
1. Angket/kuesioner langsung (direct questionnaire), Pada angket langsung teresponden
diminta menjawab angket tersebut mengenai informasi atau keterangan yang
berkenaan dengan data dirinya sendiri.
2.
Angket/kuesioner
tidak langsung (indirect questionnaire), Pada angket tak langsung, jawaban yang diminta
berkenaan dengan keterangan atau informasi di luar diri responden.
A Dilihat
dari sisi kebebasan
responden dalam memberikan jawaban, angket terbagi menjadi:
1.
Angket
Terbuka, adalah angket yang disusun sedemikian rupa sehingga responden bebas
mengemukakan pendapatnya karena memang tidak disediakan jawabannya untuk
dipilih. Keterangan jawaban pengisi belum terperinci dengan jelas sehingga
jawabannya akan beraneka ragam. Angket
terbuka juga digunakan untuk meminta pendapat seseorang.
2.
Angket tertutup, adalah angket yang disusun dengan
menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga responden hanya
tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. [4]
Contoh angket terbuka: Agar siswa lebih memahami materi
pelajaran yang disampaikan, guru perlu mempergunakan media pembelajaran dan
alat peraga yang sesuai dengan materi. Bagaimana pendapat anda mengenai hal
tersebut? Jawab:……………………
Contoh angket tertutup: Saya
ingin jam pelajaran matematika ditambah.
Sangat
setuju
Setuju
Ragu-ragu
Kurang setuju Tidak
setuju
Dari jenis-jenis angket yang
penulis peroleh dari sumber tersebut, jadi ada 4 jenis angket yang berlainan
sebagai hasil perpaduan dari masing-masing jenis, yaitu sebagai berikut:
1.
Angket langsung
2.
Angket tak langsung
3.
Angket terbuka
4.
Angket tertutup
Selain itu, dilihat dari bentuk konstruksi pertanyaan,
angket terbuka dan tertutup dapat diuraikan lagi menjadi beberapa macam. Angket
jenis tertutup biasanya mempunyai jenis item pertanyaan-pertanyaan bentuk ya
atau tidak, pilihan ganda, skala bertingkat (rating scale), bentuk daftar cek (checklist). Pada angket terbuka mempunyai dua kemungkinan jawaban
dalam itemnya, yakni bentuk pengisian jawaban singkat dan pengisian jawaban
terurai.
C.
Penyusunan Angket
Sudah kita
ketahui tentunya angket atau kuesioner sendiri dibuat untuk diisi oleh
responden, sehingga kita dapat mengevaluasi atau mengumpulkan data mengenai
suatu hal yang ingin kita ketahui.
Untuk memudahkan
responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam angket atau
kuesioner, alangkah baiknya penyusun kuesioner atau angket memperhatihan
hal-hal berikut ini:
1.
Gunakan kata-kata
sederhana dan dapat dimengerti oleh semua orang.
2.
Upayakan agar
pertanyaan disusun secara lugas dengan penggunaan istilah yang jelas dan
khusus.
3.
Hindari dalam
satu pertanyaan yang membuka peluang lebih dari satu jawaban (ambiguous).
4.
Hindari
pertanyaan yang menggiring responden pada jawaban tertentu.
5.
Pertanyaan harus
bersifat umum, dalam arti berlaku bagi semua responden terpilih.[5]
Jadi dalam penyusunan angket yang digunakan untuk mengevaluasi
tersebut kita harus memperhatikan hal-hal tersebut, sehingga angket yang kita
buat untuk tujuan evaluasi tersebut dapat berfungsi dengan baik dan
menghasilkan data seprti yang diharapkan oleh pengguna.
D.
Kelebihan dan Kekurangan Teknik Evaluasi Dengan
Menggunakan Angket
Kita tahu bahwa setiap hal apapun yang pasti memiliki suatu kelebihan dan juga kekurangannya,
begitu pula dengan teknik evaluasi non test dengan menggunakan angket ini.
Seperti yang telah di jelaskan di awal, bahwa angket merupakan alat
yang digunakan untuk menggumpulkan data, salah satunya ialah data untuk
mengevaluasi suatu hal. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari
teknik evaluasi non test dengan menggunakan angket yaitu:
J kelebihannya,
antara lain:
1. Responden
dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungannya dengan peneliti
atau penilai.
2. Informasi atau data terkumpul
lebih mudah karena itemnya homogen.
3. Dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dari jumlah responden yang besar dan jidakan sampel.
L kelemahannya,
antara laian:
1.
Ada
kemungkinan angket diisikan oleh orang lain yang bukan responden terpilih.
2.
Hanya
diperuntukan bagi orang yang dapat melihat (membaca).[6]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam makalah yang penulis buat ini, penulis
menyimpulkan beberapa hal antara lain sebagai berikut:
1.
angket
ialah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden yang bertujuan untuk
mengumpulkan infoirmasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
2.
Ada 4 jenis angket yang berlainan
sebagai hasil perpaduan dari masing-masing jenis, yaitu angket langsung, angket tak langsung, angket
tertutup dan angket terbuka.
3.
Dalam penyusunan
angket sebagai alat evaluasi non test, perlu ada beberpa hal yang diperhatikan
antara lain mengenai penggunaan kata-kata di dalam pertanyaannya.
4.
Kelebihan angket
salah satunya responden dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh
hubungannya dengan peneliti atau penilai.
5.
Kelemahan angket
salah satunya Hanya diperuntukan bagi orang yang dapat
melihat (membaca)
B.
Saran
Sebagai mahasiswa keguruan, calon
pendidik serta sebagi penerus bangsa mari kita tingkatkan kuliatas bangsa kita
terutama dibidang pendidikan, salah satunya dengan mempelajari teknik-teknik
evaluasi test maupun non test.
[1] Idetesis.com/metode-pengumpulan-data-dengan-kuesioner-pada-penelitian-kuantitatif/
[2]
nian45.blogspot.com/2012/05/angket-dan-wawancara.html
[3]
Idetesis.com/metode-pengumpulan-data-dengan-kuesioner-pada-penelitian-kuantitatif/
[4]
http://zenisetiawati.blogspot.com/2012/05/alat-evaluasi-teknik-non-tes.html?m=1
[5]Burhan
Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA, 2001), hlm.83.
[6]Zainal
Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2012),
hml.166.