Senin, 20 Mei 2013

Makalah Teknik Evaluasi Non test ( Angket )



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sesorang, dalam belajar tersebut akan ada sesuatu yang dievaluasi yang disebut dengan proses belajar dan juga ada hasil belajar. Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dapat dievaluasi dengan menggunakan test, baik melalui bentuk test uraian maupun test objektif, tetapi juga dapat dievaluasi dengan alat non test atau bukan test. Evaluasi nontes sendiri dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan angket.
Menurut Suharsimi Arikunto, Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.[1]
Dari respon orang lain yang diberi angket tersebutlah kita akan mengetahui hasil penelitian yang kita lakukan, salah satunya yaitu mengetahui hasil evaluasi proses dan hasil belajar.

B.    Rumusan Masalah
Dalam maklah ini penulis merumuskan beberapa permaslahan antara lain sebagai berikut:
1.      Apa penegrtian dari angket atau kuesioner?
2.      Apa saja jenis-jenis kuesioner?
3.      Bagaimana penyusunan angket atau kuesioner?
4.      Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari teknik evaluasi non test dengan menggunakan angket?

BAB II
PENGEMBANGAN TEKNIK EVALUASI NON TEST DENGAN MENGGUNAKAN ANGKET

A.   Pengertian Angket Menurut Para Ahli
Kata angket biasanya kita denger pada saat melakukan penelitian. Anket sendiri sebenarnya merupakan salah satu alat dari teknik evaluasi non test.  Teknik  evaluasi non test sendiri biasanya digunakan untuk mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan bidang afektif atau psikomotorik.
Angket atau kuesioner memiliki kesamaan dengan wawancara hanya saja dalam implementasinya berbeda, angket dilakukan dengan cara tertulis sedangkan wawancara dilakukan secara lisan.
Berikut ini beberapa pengertian dari para ahli yang dapat penulis kumpulkan antara lain sebagai berikut:
1.      Menurut Nazir, Quesioner atau Angket adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan lengkap.[2]
2.      Menurut Suharsimi Arikunto, Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.[3]
Dari pendapat para ahli yang penulis dapatkan, maka penulis menyimpulkan bahwa angket ialah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden yang bertujuan untuk mengumpulkan infoirmasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
B.    Macam-Macam Angket
Seperi yang telah kita ketahui bahwa angket merupakan salah satu dari alat evaluasi non test. Angket sendiri dapat di klasifikasikan kedalam beberapa jenis, antara lain:
G Dilihat dari sisi orang yang menjawab angket terbagi menjadi:
1.      Angket/kuesioner langsung (direct questionnaire), Pada angket langsung teresponden diminta menjawab angket tersebut mengenai informasi atau keterangan yang berkenaan dengan data dirinya sendiri.
2.      Angket/kuesioner tidak langsung (indirect questionnaire), Pada angket tak langsung, jawaban yang diminta berkenaan dengan keterangan atau informasi di luar diri responden.
A Dilihat dari sisi kebebasan responden dalam memberikan jawaban, angket terbagi menjadi:
1.       Angket Terbuka, adalah angket yang disusun sedemikian rupa sehingga responden bebas mengemukakan pendapatnya karena memang tidak disediakan jawabannya untuk dipilih. Keterangan jawaban pengisi belum terperinci dengan jelas sehingga jawabannya akan beraneka ragam. Angket  terbuka juga digunakan untuk meminta pendapat seseorang.
2.      Angket tertutup, adalah angket yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga responden hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. [4]
Contoh angket terbuka:  Agar siswa lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan, guru perlu mempergunakan media pembelajaran dan alat peraga yang sesuai dengan materi. Bagaimana pendapat anda mengenai hal tersebut? Jawab:……………………
Contoh angket tertutup: Saya ingin jam pelajaran matematika ditambah.
  Sangat setuju                                     Setuju                              Ragu-ragu
 Kurang setuju                         Tidak setuju
Dari jenis-jenis angket yang penulis peroleh dari sumber tersebut, jadi ada 4 jenis angket yang berlainan sebagai hasil perpaduan dari masing-masing jenis, yaitu sebagai berikut:
1.      Angket  langsung
2.      Angket  tak langsung
3.       Angket terbuka
4.      Angket tertutup  
Selain itu, dilihat dari bentuk konstruksi pertanyaan, angket terbuka dan tertutup dapat diuraikan lagi menjadi beberapa macam. Angket jenis tertutup biasanya  mempunyai  jenis item pertanyaan-pertanyaan bentuk ya atau tidak, pilihan ganda, skala bertingkat (rating scale), bentuk daftar cek (checklist). Pada angket terbuka mempunyai dua kemungkinan jawaban dalam itemnya, yakni bentuk pengisian jawaban singkat dan pengisian jawaban terurai.

C.    Penyusunan Angket
Sudah kita ketahui tentunya angket atau kuesioner sendiri dibuat untuk diisi oleh responden, sehingga kita dapat mengevaluasi atau mengumpulkan data mengenai suatu hal yang ingin kita ketahui.
Untuk memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam angket atau kuesioner, alangkah baiknya penyusun kuesioner atau angket memperhatihan hal-hal berikut ini:
1.      Gunakan kata-kata sederhana dan dapat dimengerti oleh semua orang.
2.      Upayakan agar pertanyaan disusun secara lugas dengan penggunaan istilah yang jelas dan khusus.
3.      Hindari dalam satu pertanyaan yang membuka peluang lebih dari satu jawaban (ambiguous).
4.      Hindari pertanyaan yang menggiring responden pada jawaban tertentu.
5.      Pertanyaan harus bersifat umum, dalam arti berlaku bagi semua responden terpilih.[5]
Jadi dalam penyusunan angket yang digunakan untuk mengevaluasi tersebut kita harus memperhatikan hal-hal tersebut, sehingga angket yang kita buat untuk tujuan evaluasi tersebut dapat berfungsi dengan baik dan menghasilkan data seprti yang diharapkan oleh pengguna.
D.   Kelebihan dan Kekurangan Teknik Evaluasi Dengan Menggunakan Angket
Kita tahu bahwa setiap hal apapun yang  pasti memiliki suatu kelebihan dan juga kekurangannya, begitu pula dengan teknik evaluasi non test dengan menggunakan angket ini.
Seperti yang telah di jelaskan di awal, bahwa angket merupakan alat yang digunakan untuk menggumpulkan data, salah satunya ialah data untuk mengevaluasi suatu hal. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari teknik evaluasi non test dengan menggunakan angket yaitu:
J kelebihannya, antara lain:
1.      Responden dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungannya dengan peneliti atau penilai.
2.      Informasi atau data terkumpul lebih mudah karena itemnya homogen.
3.      Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari jumlah responden yang besar dan jidakan sampel.
L  kelemahannya, antara laian:
1.      Ada kemungkinan angket diisikan oleh orang lain yang bukan responden terpilih.
2.      Hanya diperuntukan bagi orang yang dapat melihat (membaca).[6]



BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dalam makalah yang penulis buat ini, penulis menyimpulkan beberapa hal antara lain sebagai berikut:
1.      angket ialah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden yang bertujuan untuk mengumpulkan infoirmasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
2.      Ada 4 jenis angket yang berlainan sebagai hasil perpaduan dari masing-masing jenis, yaitu angket  langsung, angket  tak langsung, angket tertutup  dan angket terbuka.
3.      Dalam penyusunan angket sebagai alat evaluasi non test, perlu ada beberpa hal yang diperhatikan antara lain mengenai penggunaan kata-kata di dalam pertanyaannya.
4.      Kelebihan angket salah satunya responden dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungannya dengan peneliti atau penilai.
5.      Kelemahan angket salah satunya Hanya diperuntukan bagi orang yang dapat melihat (membaca)
B.    Saran
Sebagai mahasiswa keguruan, calon pendidik serta sebagi penerus bangsa mari kita tingkatkan kuliatas bangsa kita terutama dibidang pendidikan, salah satunya dengan mempelajari teknik-teknik evaluasi test maupun non test.



[1] Idetesis.com/metode-pengumpulan-data-dengan-kuesioner-pada-penelitian-kuantitatif/
[2] nian45.blogspot.com/2012/05/angket-dan-wawancara.html
[3] Idetesis.com/metode-pengumpulan-data-dengan-kuesioner-pada-penelitian-kuantitatif/
[4] http://zenisetiawati.blogspot.com/2012/05/alat-evaluasi-teknik-non-tes.html?m=1
[5]Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2001), hlm.83.
[6]Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2012), hml.166.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar